PRODUKSI TANAMAN PADI DAN PALAWIJA NTT (ANGKA RAMALAN III 2011) - Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur

Untuk layanan konsultasi data silahkan hubungi kami melalui 082247291975 (whatsapp only) atau melalui email pst5300@bps.go.id

Anda merasa pelayanan kami kurang optimal? Laporkan pengaduan anda disini 

| Anda hobi menulis? Submit Karya Ilmiahmu di Jurnal Statistika Terapan (JSTAR) BPS Provinsi NTT melalui tautan jstar.id

PRODUKSI TANAMAN PADI DAN PALAWIJA NTT (ANGKA RAMALAN III 2011)

Tanggal Rilis : 7 Oktober 2019
Ukuran File : 0.54 MB

Abstraksi

Perkembangan produksi padi Nusa Tenggara Timur (NTT) 10 tahun terakhir meningkat rata-rata 2,6 persen. Produksi padi di NTT pada tahun 2009 berada di titik puncaknya, sementara produksi Jagung tertinggi pada tahun 2008. Perkembangan kedua komoditi (Padi dan Jagung) ini cenderung memiliki hubungan yang negatif, yang artinya disaat produksi padi meningkat maka produksi jagung cenderung menurun, atau sebaliknya.
  • Angka tetap tahun 2010 produksi padi sebanyak 555 493 ton GKG, sedangkan tahun 2011 diperkirakan sebanyak 564 168 ton GKG (meningkat 1,5%). Perkiraan produksi padi tersebut menghasilkan beras yang tersedia untuk dikonsumsi sebanyak 322 287 ton, sedangkan dengan jumlah penduduk sebanyak 4 777 582 jiwa (dengan laju rata-rata pertumbuhan penduduk NTT 2,1% selama 10 tahun) dibutuhkan beras sebanyak 541 019 ton, dengan demikian terdapat kekurangan 226 790 ton. Kekurangan beras tersebut dapat dipenuhi dengan diversifikasi pangan, juga melalui pemanfaatan lahan sawah terlantar dan peningkatan produktifitas. Pada akhir tahun 2010, lahan sawah yang tidak ditanami dan sementara tidak diusahakan seluas 13 043 Ha. Sebagai upaya meningkatkan produktifitas padi, tahun 2011 Dinas Pertanian menggalakkan program intensifikasi tanaman padi di seluruh kabupaten se-NTT. Hal tersebut diharapkan akan berdampak positif terhadap total produksi padi guna memperkecil angka kekurangan beras di NTT nantinya.
  • Angka tetap produksi jagung tahun 2010 sebesar 653 620 ton pipilan kering. Angka Ramalan III tahun 2011 memperkirakan produksi jagung menurun 19,9 persen (522 970 ton). Hal tersebut diakibatkan oleh penurunan produktifitas sebesar 20,9 persen, yaitu dari 26,71 kw/ha di tahun 2010 menjadi 21,11 kw/ha di tahun 2011. Curah hujan di awal tahun 2011 sangat memengaruhi produktifitas jagung.
  • Komoditi pangan lain seperti kacang-kacangan (kacang hijau dan kedelei) tahun 2011 diprediksikan mengalami penurunan produksi dari tahun sebelumnya. Sementara itu untuk kacang tanah diprediksi mengalami peningkatan sebesar 16,6 persen. Produksi ubi kayu diprediksikan meningkat 5,9 persen di banding tahun 2010, sedangkan ubi jalar diperkirakan meningkat 3,1 persen. Peningkatan produksi komoditi umbi-umbian tersebut menunujukan bahwa ubi kayu dan ubi jalar sangat berpotensi sebagai komoditi alternative dalam diversifikasi pangan di NTT.
  • Badan Pusat Statistik

    Badan Pusat Statistik

    Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur (Statistics of Nusa Tenggara Timur Province)Jl. R. Suprapto No. 5 Kupang - 85111

    Telp (0380) 826289; 821755; Faks (0380) 833124

    Mailbox : pst5300@bps[dot]go[dot]id

    bps5300@bps[dot]go[dot]id

    logo_footer

    Tentang Kami

    Manual

    S&K

    Daftar Tautan

    Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik