DIVERSIFIKASI PANGAN DAPAT MENUTUPI KEKURANGAN KEBUTUHAN
KONSUMSI BERAS MASYARAKAT NTT
Selama 4 tahun terakhir, Produksi padi di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2009 berada di titik puncaknya, sementara produksi Jagung tertinggi pada tahun 2008. Perkembangan kedua komoditi (Padi dan Jagung) ini cenderung memiliki hubungan yang negatif,yang artinya disaat produksi padi meningkat maka produksi jagung cenderung menurun, atau sebaliknya. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa kepekaan petani terhadap sifat substitusi yang melekat antara kedua komoditi ini meningkat,sehingga antisipasi kerawanan pangan (padi dan jagung) di tingkat petani relatif lebih baik.
Angka tetap tahun 2010 produksi padi sebanyak 555.493 ton GKG, sedangkan tahun 2011 diperkirakan sebanyak 586.270 ton GKG (meningkat 5,5%). Perkiraan produksi padi tersebut menghasilkan beras yang tersedia untuk dikonsumsi sebanyak 326.662 ton, sedangkan dengan jumlah penduduk sebanyak 4.777.582 jiwa (dengan laju rata-rata pertumbuhan penduduk NTT 2,1% selama 10 tahun) dibutuhkan beras sebanyak 541.019 ton, dengan demikian terdapat kekurangan 214.358 ton.
Kekurangan beras tersebut dapat dipenuhi dengan diversifikasi pangan, juga melalui pemanfaatan lahan sawah terlantar dan peningkatan produktifitas. Pada akhir tahun 2010, lahan sawah yang tidak ditanami dan sementara tidak diusahakan seluas 13.043 Ha, jika dibandingkan dengan tahun 2009 terdapat
peningkatan penggunaan lahan tersebut (2009 seluas 42.757 Ha). Sebagai upaya meningkatkan produktifitas padi, tahun 2011 Dinas Pertanian menggalakkan program intensifikasi tanaman padi di seluruh kabupaten se-NTT. Hal tersebut diharapkan akan berdampak positif terhadap total produksi padi
guna memperkecil angka kekurangan beras di NTT nantinya.
Angka tetap produksi jagung tahun 2010 sebesar 653.620 ton pipilan kering, meningkat 2,3 persen dibanding tahun 2009 (638.899 ton). Angka Ramalan II tahun 2011 memperkirakan produksi jagung menurun 16 persen (548.007 ton). Hal ini diakibatkan oleh penurunan produktifitas pada subround I 2011 (Januari-April) sebesar 23,5 persen dibanding subround I tahun 2010. Curah hujan di awal tahun sangat memengaruhi produktifitas jagung.
Komoditi lain seperti kacang-kacangan (kacang hijau dan kedelei) diprediksikan mengalami penurunan produksi pada tahun 2011. Sementara itu untuk kacang tanah diprediksi mengalami peningkatan sebesar 18,2 persen. Produksi ubi kayu diprediksikan meningkat di banding tahun 2010, sedangkan ubi jalar diperkirakan menurun 1 persen.