Persentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 20,05 persen, menurun
0,39 persen poin terhadap September 2021 dan menurun 0,94 persen poin
terhadap Maret 2021.
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 1.131,62 ribu orang, menurun 14,7 ribu orang terhadap September 2021 dan menurun 37,7 ribu orang terhadap Maret 2021.
Persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2021 sebesar 8,57 persen, naik menjadi 8,84 persen pada Maret 2022. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2021 sebesar 24,42 persen, turun menjadi 23,86 persen pada Maret 2022.
Dibanding September 2021, jumlah penduduk miskin Maret 2022 perkotaan naik sebanyak 6,2 ribu orang (dari 120,58 ribu orang pada September 2021 menjadi 126,80 ribu orang pada Maret 2022). Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 20,9 ribu orang (dari 1.025,70 ribu orang pada September 2021 menjadi 1.004,83 ribu orang pada Maret 2022).
Garis Kemiskinan pada Maret 2022 tercatat sebesar Rp460.823,-/kapita/bulan
dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp358.224,- (77,74 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp102.599,- (22,26 persen).
Pada Maret 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Provinsi NTT memiliki 5,96 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.748.274,-/rumah tangga miskin/bulan.